Secara harfiah Taichi berarti energi semesta alam.
Dalam mempelajari Taichi sebagai sebuah ilmu beladiri, seorang praktisi harus melepaskan ego dirinya dulu dalam bentuk latihan mengikuti gerak semesta atau gerak cosmis.
Untuk sampai pada tahap bisa merasakan getaran atau chi dan mengikuti arah gerakan chi sampai mengontrol irama pergerakan energi dalam gerakan lambat maupun gerakan cepat, seorang praktisi harus berlatih jurus jurus dasar Taichi yang berjumlah paling sederhana adalah 18 jurus sampai 138 jurus.
Setelah jurus jurus ini dilatih dengan penuh disiplin dengan penuh konsentrasi, maka titik titik energi di dalam tubuh seorang praktisi akan mulai selaras dengan getaran energi alam, yang juga disebut sebagai cakra tubuh kita menyatu dengan getaran energi semesta.
Proses selarasnya energi praktisi Taichi dengan energi semesta tergantung cara berlatihnya serta pelepasan ego dirinya dalam latihan, karena frekwensi getaran alam bekerja dilevel rasa bukan dengan pemahaman logika.
Biasanya butuh paling tidak 5 tahun atau bahkan puluhan tahun, tergantung tingkat pemahaman praktisi itu sendiri.
Selain dengan belajar jurus, proses untuk mencapai selaras dalam Taichi bisa juga dibantu oleh seorang guru Taichi yang telah mencapai tahap selaras sepenuhnya.
Dengan bantuan penyelarasan seorang guru, maka hanya diperlukan waktu singkat untuk bisa mengakses getaran semesta dalam gerakan lembut Taichi dengan penuh kesadaran serta konsentrasi.
Sampai tahap sempurna apabila Taichi difokuskan hanya sebagai ilmu beladiri dari proses penyelarasan sampai tingkat pegendalian dalam beladiri. Pengalaman penulis rata rata dibutuhkan waktu hanya 6 bulan untuk mencetak ahli beladiri Taichi ini.
Seorang praktisi taichi ketika menghadapi lawan hanya diam dan siap, begitu datang serangan maka energi tubuh kita akan langsung mendeteksi titik lemah serangan lawan hingga gerakan kita akan langsung menetralkan serangan tersebut dengan menuju titik lemah dari sebuah serangan dalam bentuk gerakan reflek terkendali dalam bentuk dorongan, kuncian serta lemparan atau juga sedikit pukulan semua tergantung arah serangan dan kecepatan serangan dari lawan.
Namun ketika lawan menyerang dengan penuh kebencian atau nafsu membunuh, maka timbulah energi negatif dalam dirinya dan akan bertabrakan dengan hawa positif seorang praktisi Taichi, maka sang penyerang ini akan langsung terpental tanpa perlu disentuh oleh praktisi Taichi, karena terjadinya tabrakan energi negatif sang penyerang dengan energi positif dari dalam seorang praktisi Taichi.
Selain sebagai sebuah ilmu beladiri, Taichi juga bisa dimanfaatkan sebagai media latihan untuk menyembuhkan diri sendiri maupun menyembuhkan orang lain yang akan penulis bahas pada tulisan selanjutnya.
Kunjungi juga kami di: http://taichiiching.blogspot.com
Foto koleksi pribadi
Salam damai selalu
Kaisar-kaisar lalu memanggil seorang tabib untuk mencari tahu rahasia di balik umur panjang kedua hewan itu. Rahasia itu akhirnya dibongkar. Berdasarkan kajian si tabib, rahasianya ada pada gerakan kaki (seperti kesimbangan kaki burung bangau) dan putaran leher (kura-kura saat berjalan). Kedua gerakan itulah yang diadopsi dalam olah tubuh ala taichi.
Taichi adalah olah tubuh warisan kuno Cina yang mengutamakan gerakan lemah gemulai dan anggun, napas yang dalam, dan konsentrasi mental untuk mendapatkan harmoni antara badan dan jiwa.
Karena taichi adalah aktivitas yang tidak keras, maka taichi sangat dianjurkan bagi manula yang sedang mengalami penurunan kesehatan atau persoalan fisik lainnya. Taichi juga olahraga yang mudah dilakukan di mana saja, tidak memerlukan peralatan khusus, dan bisa dilakukan kapan saja.
Sejumlah penelitian telah menunjukkan manfaat taichi bagi para warga senior, antara lain menurunkan tekanan darah, mengurangi kekakuan sendi, serta mengurangi lemak tubuh.
Karmaka Surjaudaja (76), adalah salah satu penggemar olahraga taichi. CEO Bank NISP ini setiap hari tak pernah absen melakukan taichi di lapangan GOR Pajajaran, kota Bandung. Kegiatan olah tubuh itu sudah 12 tahun dilakoninya, yakni sejak ia melakukan tranplantasi lever pada tahun 1997.
"Taichi membuat fisik saya lebih kuat, bahkan setelah saya menjalani cangkok ginjal 23 tahun lalu," kata pria yang memang masih terlihat bugar dan tegap ini. Dengan kedisplinan tinggi dalam melakukan olahraga pernapasan itu, Karmaka mampu bertahan dari hari ke hari, meski kini tubuhnya telah digerogoti kanker.
Awam akan melihat taichi seperti tarian yang indah, dengan gerakan yang lambat, mengalir dan tak berkeputusan. Namun justru dalam kelembutannya tersembunyi tenaga yang kuat. "Kalau habis berlatih badan bisa basah oleh keringat karena gerakan taichi banyak yang bertumpu pada lutut," papar Karmaka.
Taichi menekankan pernapasan perut yang dalam, sehingga paru-paru terpakai maksimal dibandingkan pernapasan dada pada umumnya. Taichi juga meningkatkan detak jatung sehingga bisa membantu kesehatan jantung dan paru.
Walaupun gerakan lambat, sebenarnya siapa pun boleh melakukan taichi. Satu kali latihan terdiri dari 20 menit pemanasan, 24 menit latihan taichi, dan 10 menit pendinginan.
Disadur dari www.kompas.com
Setidaknya ada dua hasil penelitian terpisah yang menunjukkan bukti nyata bahwa program latihan Tai Chi selama 12 pekan cukup untuk meningkatkan sistem kekebalan dan menurunkan kadar gula darah para pasien diabetes. Senam bela diri tradisional Negeri Tirai Bambu ini memang memiliki gerakan unik yang mengombinasikan penafasan serta gerakan lembut untuk meningkatkan relaksasi.
Dua riset yang dilakukan oleh para ahli di Taiwan dan Australia ini dipublikasikan dalam British Journal of Sports Medicine.
Riset yang pertama yang dilakukan di Taiwan membandingkan 30 pasien pengidap diabetes dengan 30 orang sehat. Selama 12 pekan, seluruh partisipan mempelajari 37 gerakan Tai Chi di bawah arahan seorang guru. Partisipan juga dimodali kaset video sehingga bisa mengulang pelajaran di rumah. Partisipan secara rutin mengikuti pelajaran senam Tai Chi ini selama tiga jam seminggu.
Pada akhir program, hasil tes pada kelompok pengidap diabetes tipe 2 menujukkan adanya penurunan drastis kadar gula darah dan meningkatnya sel-sel serta senyawa yang menjadi kunci respon kekebalan tubuh.
Aktivitas fisik yang menuntut banyak tenaga memang dikenal dapat menurunkan kekebalan tubuh, tetapi studi terbaru mengindikasikan bahwa latihan atau aktivitas yang sedang atau moderat justru memberi dampak yang menguntungkan.
Riset sebelumnya pun mengindikasikan bahwa Tai Chi dapat memperbaiki fungsi pernafasan dan kardiovaskuler, selain pula memperbaiki fleksibilitas dan menghilangkan stres.
Menurut peneliti, jika Tai Chi mampu membuktikan bagaimana tubuh mengendalikan gula darah, hal itu akan memberi manfaat pada sistem kekebalan tubuh, yang kemudian akan memicu aktivitas yang berlebihan dengan hadirnya kadar gula yang tinggi dalam darah.
Sebagai pengobatan alternatif, latihan sebaiknya hanya cukup dilakukan sekedar merangsang sistem kekebalan dengan cara meningkatkan tingkat kebugaran yang kemudian melahirkan sebuah perasaan sehat.
Sementara itu pada riset kedua yang digagas peneliti dari University of Queensland, yang hanya melibatkan 11 partisipan, pun menunjukkan hasil yang tak jauh berbeda.
Pada riset ini, semua partisipan yang mengalami kenaikan kadar gula darah - diwajibkan menjalani senam Tai Chi dan sejenis bela diri lainya yakni Qigong selama 60-90 menit tiga kali seminggu.
Selain mengalami penurunan kadar gula darah, para partisipan juga mengalami penurunan berat badan dan mencatat penurunan tekanan darah yang signifikan. Resistansi insulin para pasien juga dilaporkan mengalami perbaikan.
Para partisipan juga mengaku bisa tidur lebih baik, memiliki energi yang besar, jarang mengalami kesakitan serta jarang merasakan rasa lapar yang sangat ketika menjalani program.
Disadur dari www.kompas.com
Pengalaman Belajar TaiChi oleh Aturnawa ,Batam 21 April 2010